NabiHarun alaihissalam sekitar 1531-1408 SM adalah salah seorang nabi yang telah diminta oleh Nabi Musa pada Allah dalam membantu menegakkan agama Allah. قال رب إني ظلمت نفسي فاغفر لي فغفر له إنه هو الغفور الرحيم Beliau berkata Wahai Rabbku sesungguhnya aku mendholimi diriku sendiri maka ampunilah.

MUSA alaihis salam adalah nabi paling mulia di kalangan Bani Israil. Beliau bergelar kalimullah – orang yang diajak bicara langsung oleh Allah di dunia –. Dan beliau termasuk salah satu nabi ulul azmi. Dalam al-Quran, perjalanan beliau paling banyak disebutkan oleh Allah, setelah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sebagian yang menghitung, nama beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam al-Quran. Kisah Musa Allah sebutkan secara terperinci ada di 4 surat al-Baqarah, al-A’raf, Thaha, dan al-Qashas. Umat beliau, Bani Israil, adalah umat yang paling afdhal di zamannya. Allah berfirman, يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan ingatlah pula bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. QS. al-Baqarah 47 BACA JUGA Saran Nabi Musa kepada Rasulullah di Isra Miraj Dan perlu dipahami, umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam lebih baik dari mereka. Karena Allah sebut umat Muhammad sebagai khoiru ummah. Allah berfirman, كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ “Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia.” QS. Ali Imran 110. Agar Direnungkan Ketika kisah Musa banyak disebutkan dalam al-Quran, menunjukkan bahwa Allah menghendaki agar kita banyak merenungkan perjalanan hidupnya. Mengambil pelajaran tentang bagaimana ujian berat yang dialami Musa. Dari mulai menghadapi Firaun, hingga menghadapi Bani Israil yang keras kepala. Allah sebut Musa dalam al-Quran, sebagai Nabi yang mendapatkan banyak ujian, وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا “Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” QS. Thaha 40 Ujian yang dialami Musa adalah ujian menjalani hidup di tengah masyarakat. Bukan ujian kemiskinan, ujian sakit, atau musibah bencana alam. Yang ujian ini, sangat mirip dengan apa yang akan dialami Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan kaum muslimin yang menjadi umatnya. Said bin Jubair pernah bertanya kepada Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, apa yang dimaksud futun banyak ujian. Lalu Ibnu Abbas membaca ayat-ayat yang menceritakan Musa dari awal. Beliau sebutkan kisah Firaun, upaya pembantaian yang dia lakukan terhadap bayi lelaki, kemudian kisah Musa dilempar di sungai dan ditemu oleh keluarga Firaun. Kemudian kisah Musa menarik jenggotnya firaun, hingga Musa diberi pilihan antara kurma dan bara. Termasuk kisah dia membunuh orang mesir, lalu dia lari ke Madyan dan menikah dengan salah satu putri orang tua di Madyan. Kemudian Musa kembali ke Mesir, dan beliau salah jalan di kegelapan malam, hingga beliau melihat api dan mendapat wahyu dari Allah. BACA JUGA Doa Nabi Musa Kata Ibnu Zubair, وكان عند تمام كل واحدة منها يقول هذا من الفتون يا ابن جبير Setelah Ibnu Abbas menyebutkan semuanya, dia mengatakan, “Inilah fitnah-fitnah itu wahai Ibnu Jubair.” Tafsir Ibn Katsir, 5/285. Allahu a’lam. Sumber Konsultasi Syariah

KisahNabi Musa 'alaihissalam (AS) diabadikan oleh Allah SWT di 4 surah dalam Alqur'an yaitu Surah Al-Baqarah, Al-A'raf, Thaha, dan Al-Qashas.Nabi Musa bergelar kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah) dan merupakan nabi paling mulia di kalangan Bani Israil. Beliau termasuk salah satu nabi ulul azmi. Dalam Alquran, kisah beliau paling banyak disebutkan oleh Allah setelah

– Kisah perjalanan Nabi Musa dan Nabi Khidir, rupanya sudah tidak asing lagi di kalangan umat islam, baik dari jenjang anak-anak hingga kalangan orang dewasa. Kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhori, kitab Tafsir Al Quran bab surat al-kahfi ayat lx. dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi. DONASI SEKARANG Alkisah, pada suatu hari, Nabi Musa berdiri untuk berpidato di hadapan kaum Bani israil. Setelah itu, ada seseorang yang bertanya kepadanya; “Wahai Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini?” Lalu Nabi Musa menjawab; “Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.” Setelah kejadian tersebut, Allah nenegur Nabi Musa, karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya adalah pemberian Allah. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa, yang berisi tentang sebuah kabar bahwa Allah SWT mempunyai hamba yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai daripada Nabi Musa, Allah juga mewahyukan bahwa ia sekarang berada di antara dua lautan. Lalu Nabi Musa Alaihis Salam bertanya; “Wahai Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu?” Allah berfirman “Bawalah seekor ikan, dan masukkan dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma. Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hamba-Ku berada.” Kemudian Musa pun berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya’ bin Nun, dengan membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma. Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di sebuah batu besar, mereka pun tertidur lelap. dan tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang tersebut, berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Lalu ikan itu melompat ke laut dan berenang di dalamnya. Kemudian Allah menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi terowongan. Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya hingga waktu berlalu siang dan malam. Ternyata, murid Nabi Musa lupa untuk menceritakan soal ikan yang hilang dari keranjang kurmanya tersebut. Pada pagi harinya, Nabi Musa berkata kepada muridnya; “Bawalah makanan kita kemari! Sesungguhnya saya merasa letih karena perjalanan kita ini.” Tak jauh dari tempat peristirahatan, muridnya pun berkata “Wahai Musa, aku lupa menceritakan padamu mengenai ikan yang kamu bawa di keranjang kurma itu, tatkala kita mencari tempat berlindung di batu besar dan tertidur, ikan tersebut mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” Musa berkata, “Itulah tempat yang sedang kita cari.” Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka semula. Kemudian keduanya menelusuri jejak dimana ikan tersebut melompat ke air laut. Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya. Nabi Khidir bertanya kepada Musa; “Siapakah kamu?” Musa berkata, “Saya adalah Musa.” Nabi Khidir bertanya, “Musa Bani Israil?” Nabi Musa menjawab, “Ya”. Kemudian Nabi Musa menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu ingin berguru kepada Khidir. Lalu Nabi Khidir mengatakan, “Sesungguhnya kamu tidak akan pernah sanggup dan sabar bersamaku. Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang belum kamu ketahui?” Musa berkata, “Insya Allah, engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan apapun.” Khidir menjawab, “Jika kamu tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu.”Musa menjawab, “Baiklah”. Kemudian Nabi Musa dan Nabi Khidir berjalan menyusuri pantai. Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan pada perahu tersebut. Ternyata orang-orang yang ada dalam perahu itu, mengenal Nabi Khidir dengan baik, hingga akhirnya mereka tidak diminta untuk membayar upah atas tumpangan tersebut. Setelah itu, Nabi Khidir mendekat ke salah satu papan di bagian perahu tersebut dan melobanginya. Melihat hal itu, Musa menegur dan memarahinya, seraya berkata, “Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka? Apakah kamu ingin meneggelamkan penumpangnya?” Khidir menjawab, “Bukankah aku telah mengatakan padamu untuk tidak bertanya dan bersabar untuk mengikutiku?” Musa berkata sambil merayu, “Janganlah kamu menghukumku karena kekhilafanku”. Tak lama kemudian, keduanya pun turun dari perahu tersebut. Kemudian, Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya. Lalu, Nabi Khidir segera memegang dan membekuk kepala anak kecil itu dengan tangannya hingga ia menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa, kemudian ia berupaya untuk menghardik Nabi Khidir, “Mengapa kamu bunuh anak yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum pernah membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar.” Khidir berkata, “Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya.” Musa berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tenteng sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur maaf kepadaku.” Selanjutnya Nabi Musa dan Nabi Khidir melanjutkan perjalanannya. Ketika mereka berdua tiba di suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi sayangnya penduduk tersebut enggan menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapati sebuah dinding rumah yang hampir roboh, namun Nabi Khidir langsung menegakkannya memperbaikinya. Melihat kejadian itu, Musa berkata kepada Khidir, “Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini enggan menyambut dan menjamu kita. Jika kamu ingin menolongnya, maka kamu bisa meminta upah untuk membenarkan rumahnya”. Akhirnya Khidir berkata, “Inilah perpisahan antara aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia yang mana kamu tidak sabar akan kejadian-kejadian tersebut.” Rahasia dibalik kejadian tersebut adalah, perihal perahu yang telah aku lobangi itu dikarenakan, di depan mereka ada seorang penguasa dholim yang akan merampas setiap perahu yang masih bagus. Sedangkan anak kecil yang dibunuh Nabi Khidir nantinya akan menjadi kafir sedangkan kedua orang tuanya mukmin. Adapun alasan Nabi Khidir menenggakan rumah yang hampir roboh tersebut adalah, sebab didalamnya terdapat harta anak yatim. Dalam riwayat tersebut juga disebutkan, bahwa Rasul SAW berkata, “Jika saja Nabi Musa mampu bersabar, maka pastilah kita akan mendapatkan cerita yang lebih panjang lagi.” Hikmah dari kisah perjalanan Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing, sebab terkadang kita mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain, begitupun sebaliknya. Dan setinggi apapun ilmu yang dimiliki manusia tetap saja tidak ada bandingannya dengan ilmu yang dimiliki oleh Allah. Oleh sebab itu, tak pantas jika kita menyombongkan atas apa yang kita punya, karena semuanya adalah milik Allah SWT. Smoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bissshowab. Writer Recent Posts Aktivis at LPM Nabawi Darus-Sunnah Santri Pondok Pesantren Darus Sunnah Mahasiswa Fakultas Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Inilahkisah tentang sapi betina di zaman Nabi Musa 'alaihis sallam yang diambil dari surat Al-Baqarah. Mari simak kisahnya disini. Lantas Nabi Musa 'alaihissalam menjawab: Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 1:440-445 dan Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2:165-168. Terdapat hikmah pengulangan penyebutan Nabi Musa dalam Alquran. Ilustrasi Alquran JAKARTA – Mengapa Nabi Musa 'alaihissalam dan kisahnya banyak disebutkan dalam Alquran. Cendekiawan Muslim dari Universitas Alexandria Mesir, Dr Nadia Imarah, menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi landasan soal mengapa Nabi Musa banyak disebut dalam Alquran. Pertama, ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara syariat Nabi Musa dan syariat Nabi Muhammad SAW. Imarah mengutip sejumlah ayat berikut وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ *الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِالْغَيْبِ وَهُم مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ * وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنتُمْ لَهُ مُنكِرُونَ "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang takut akan azab Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat. Dan Alquran ini adalah suatu kitab peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?." QS Al Anbiya 48-50 Imarah menjelaskan, hal lain yang membuat Nabi Musa AS banyak disebut di dalam Alquran, yaitu karena cobaan dan kesengsaraan yang dialaminya sangat mirip dengan apa yang dialami Nabi Muhammad SAW. "Alquran menyajikan contoh-contoh dari Nabi Musa AS ini sekaligus untuk menghibur hati Nabi SAW, mengambil hikmahnya, dan melihat kondisi negara-negara sebelumnya agar kita tidak jatuh ke dalam apa yang telah mereka alami," jelas Imarah. "Supaya kita tidak melakukan apa yang mereka lakukan. Demikian juga kehidupan para Nabi lain yang diutus untuk memperbaiki akidah dan kerusakan moral. Semua ini ada di dalam Alquran," tambah Imarah. Sumber masrawy
SejarahNabi Musa Menerima Kitab Taurat. Konon, dalam kisah disebutkan kalau Nabi Musa as kembali mendaki Bukit Thursina untuk mendapatkan kitab Taurat. Sebelum menerima kitab tersebut, ia diperintahkan oleh Allah Taala untuk berpuasa selama 30 hari atau digenapkan selama 40 hari seperti yang tercantum dalam Surah Al A'raf ayat 142 di atas.
Musa AS, Nabi yang Paling Banyak Dikisahkan Dalam Al-Qur’an Banyak orang yang menduga bahwa kisah Nabi Muhammad SAW paling banyak diceritakan dalam Alquran. Sebab Alquran adalah mukjizat yang diberikan kepada Rasulullah SAW. Namun sebenarnya, Nabi Musa AS adalah nabi yang kisahnya paling banyak diceritakan dalam Alquran. Nabi Musa disebutkan lebih dari 120 kali dalam kitab suci Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam berbagai surah dan diceritakan dengan sangat rinci. Secara detail, kisah Nabi Musa AS diceritakan dalam surat Al-Baqarah, Al-A’raf, Thaha, dan al-Qashas. Mengapa Lalu mengapa kisah nabi Musa AS justru paling banyak disebutkan dalam Alquran? Rupanya ada tiga penyebab mengapa kisah nabi Musa AS banyak diceritakan dalam pertama yaitu karena Musa AS adalah nabi yang paling banyak menerima ujian. Dalam surat Thaha ayat 40, Allah menyebutkan bahwa Nabi Musa AS adalah nabi yang paling banyak memiliki cobaan. Allah berfirman, “Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” QS. Thaha 40Nabi Musa AS mengalami beragam kesulitan dalam hidupnya karena terlahir saat Mesir berada di bawah kepemimpinan Fir’aun. Fir’aun merupakan raja zalim yang menyebut dirinya sendiri sebagai tuhan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat An-Nazi’at Ayat 24 Firaun berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi ” QS. An-Nazi’at Ayat 24Saat itu, orang-orang Yahudi dan anak-anak Israel berada pada tingkatan terendah masyarakat Mesir serta menjadi budak dan pelayan. Dalam kondisi tersebut, Musa mengalami cobaan yang berat dengan menghadapi Firaun dan menghadapi kaum Bani Israil yang keras kepala. Kisah Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam Al Qur’an agar menjadi bahan pelajaran bagi seluruh umat islam. Sebab kisah Nabi Musa AS tidak hanya berhubungan dengan dirinya sebagai pribadi, namun juga berhubungan dengan kaum yang diselamatkan dari pimpinan tirani yang karena kisah Nabi Musa AS memiliki kesamaan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itulah kisah Nabi Musa AS mendapatkan perhatian khusus di dalam Al Qur’an. Apa yang terjadi pada bangsa Israel juga terjadi pada umat Nabi Muhammad. Dalam kehidupan Nabi Musa AS, Firaun mewakili rezim tirani yang bengis. Sementara itu dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, para pemimpin suku Quraisy mewakili tirani yang menganiaya para budak dan orang yang yang ketiga, pengalaman hidup Nabi Musa AS dengan umatnya dapat memberi manfaat bagi umat islam. Salah satunya, agar tidak mencontoh perilaku Bani Israil yang keras kepala. Seperti saat umat Bani Israil begitu keras kepala dan berdebat tentang sapi. Saat itu Bani Israil diperintah Allah untuk menyembelih seekor sapi, namun mereka berbantah-bantah dan selalu menanyakan tentang spesifikasi sapi tersebut. Kisah tersebut akan mengajarkan umat islam untuk menghindari perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh umat mengapa kisah Nabi Musa AS justru lebih banyak disebutkan dalam Al Qur’an dibandingkan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Pertama, yaitu karena Nabi Musa AS adalah Nabi yang paling banyak mendapatkan ujian, Nabi Musa AS memiliki kesamaan kisah perjuangan dengan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW sama-sama berjuang melakukan pembebasan dari tirani yang zalim dan berjuang memimpin umatnya. Sedangkan yang ketiga, agar umat islam tidak keras kepala dan melakukan perdebatan-perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh kaum Bani a’lam. MuhammadRafi. 24/11/2020. Kisah Qarun dalam Al-Quran. Pada zaman nabi Musa as, ada seorang saudagar kaya bernama Qarun. Menurut beberapa riwayat ia adalah salah satu kerabat nabi Musa. Tak hanya memiliki banyak harta, Qarun juga termasuk orang yang berilmu. Bahkan dikatakan bahwa dirinya adalah ahli kitab Taurat selain nabi Musa dan Harun. JAKARTA – Selama hidup Nabi Musa AS dipenuhi dengan segelintir perjuangannya dalam menegakkan keadilan dan menyebarkan ajaran Allah SWT. Ada tiga pelajaran penting dari hidup Nabi Musa yang tercantum dalam surat al-Qashash, dilansir About Islam, Senin 1/2 dan perpecahan. Allah berfirman dalam ayat 4 اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ Inna fir'auna 'alā fil-arḍi wa ja'ala ahlahā syiya'ay yastaḍ'ifu ṭā`ifatam min-hum yużabbiḥu abnā`ahum wa yastaḥyī nisā`ahum, innahụ kāna minal-mufsidīn. “Sungguh, Firaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka Bani Israil, dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia Firaun termasuk orang yang berbuat kerusakan.” Ayat tersebut tidak hanya menjelaskan betapa liciknya Raja Firaun, tapi juga mengingatkan akan prasyarat untuk melengkapi kekuasaan suatu bangsa. Jika kita bisa mengenali gejalanya sejak awal, kita memiliki keuntungan berada di sisi kanan pertarungan. Sayangnya, sifat berbahaya dari perpecahan semacam itu memudahkan orang untuk mengabaikan dan bahkan membenarkan ketidakadilan. hal yang benar terkadang sulit. Allah berfirman dalam ayat 10 وَاَصْبَحَ فُؤَادُ اُمِّ مُوْسٰى فٰرِغًاۗ اِنْ كَادَتْ لَتُبْدِيْ بِهٖ لَوْلَآ اَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ Wa aṣbaḥa fu`ādu ummi mụsā fārigā, ing kādat latubdī bihī lau lā ar rabaṭnā 'alā qalbihā litakụna minal-mu`minīn. “Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman kepada janji Allah.” Tidak nyaman melakukan hal yang benar, apalagi hanya Anda yang melakukannya. Bahkan ibu Musa yang telah diyakinkan Allah bahwa Musa akan dijaga, mengalami kesulitan dengan tugasnya. Melakukan hal yang benar itu sulit, tetapi itu benar. Allah tidak menjanjikan kita kemudahan di dunia. Namun, Allah memerintahkan umat manusia untuk membela keadilan dan menjanjikan ganjarannya di akhirat. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini NamanyaTidak Disebutkan dalam Quran, Inilah Nabi Yusha yang Bisa Menahan Matahari. NABI Yusha memang tidak banyak dikenal dalam ajaran Islam, juga tak tercatat dalam Al-Quran. Namun Rasulullah Muhammad ﷺ pernah mmenyebut nama penerus dari Nabi Musa dan Nabi Harun itu. "Sesungguhnya matahari itu tidak pernah ditahan untuk manusia manapun.

Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayIslam mengenal nabi sebagai seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Jumlahnya sangat banyak, yaitu sekitar 120 ribu. Jumlah ini disebutkan Rasulullah SAW dalam hadist berikutقلت يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ ؟ قَالَ مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا“Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab Nabi ada orang. Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” HR. Ibnu Hibban didhaifkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79].Namun di antara semuanya, hanya 25 nabi saja yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Kisah mereka diabadikan dalam Alquran dan hadist untuk diambil pelajarannya. Dalam Alquran, Allah juga mengisahkan sosok nabi misterius yang bernama Nabi Khidir. Kisahnya diabadikan dalam Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Seperti apa sosok Nabi Khidir? Sosok Nabi Khidir Nabi Khidir adalah sosok yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk memberikan pelajaran kepada umat Muslim. Nama Nabi Khidir berasal dari bahasa Arab الخضر yang artinya 'seseorang yang hijau' atau 'seseorang yang melambangkan kesegaran jiwa dan pengetahuan'. Kisah Nabi Khidir banyak dibahas oleh cendekiawan Islam. Beberapa pendapat mengatakan bahwa sosoknya masih ada hingga saat ini. Sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Abbas, mengatakan bahwa Nabi Khidir adalah salah seorang anak cucu Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah dan ditangguhkan ajalnya. Namun pendapat Ibnu Abbas ini masih diperdebatkan oleh para ulama. Kisah Nabi Khidir juga banyak diriwayatkan oleh para sahabat. Beliau dikenal sebagai orang shalih yang memiliki keistimewaan di sisi Allah. Banyak cerita yang mengisahkan pertemuan para sahabat dan tabi’in dengan Nabi antara semua kisahnya, kisah bersama Nabi Musa lah yang paling terkenal. Bahkan kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayKisah Nabi Khidir Bersama Nabi Musa ASKisah ini bermula ketika Nabi Musa berdiri di depan kumpulan orang Bani Israil dan kemudian ia ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Lalu Musa menjawab, “Aku." Kemudian turunlah peringatan dari Allah SWT, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”Nabi Musa pun bertanya siapakah orang yang lebih berilmu darinya itu dan di mana orang tersebut bisa ditemui. Lalu Allah menjawab, “Bawalah bersama kamu seekor ikan di dalam sangkar. Sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”Akhirnya Nabi Musa berangkat menemui orang itu bersama pembantunya. Sesampainya di sana, ia menemui sosok laki-laki yang berdiri di batu tempat bertemunya dua lautan. Orang itu kemudian dikenal dengan Nabi Khidir. Nabi Musa pun menyampaikan keinginannya untuk berguru kepada kepada beliau. Namun Nabi Khidir mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Musa tidak akan sabar jika bersamanya. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." Akhirnya Nabi Khidir pun mengizinkan Musa untuk berguru padanya dengan satu syarat, yaitu jangan menanyakan apa pun sampai ia menerangkannya sendiri kepada Nabi Musa. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayPerjalanan mereka dimulai dengan menaiki sebuah perahu. Di tengah perjalanan, Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, sehingga perahu itu tenggelam ke dasar air. Nabi Musa tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Nabi Khidir, sehingga ia pun bertanya kepadanya. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak bertanya lagi. Mereka melanjutkan perjalanan dan menjumpai seorang anak muda. Kemudian Nabi Khidir membunuh anak muda tersebut. Nabi Musa kembali menanyakan alasan Nabi Khidir melakukan perbuatan tersebut. Nabi Khidir memperingatkan kembali janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku."Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri. Mereka meminta dijamu oleh penduduknya, namun penduduk tersebut enggan melakukannya. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir memerintahkan Nabi Musa memperbaiki dinding suatu rumah yang rusak di daerah tersebut bersamanya. Kali ini Nabi Musa kembali tidak kuasa untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Lalu Nabi Khidir pun berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya." Kemudian Nabi Khidir pun menjelaskan semuanya."Adapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan perahu itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap adapun anak muda itu, maka kedua orangtuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan seorang anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anak itu dan lebih sayang kepada ibu bapaknya.Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."Akhirnya Nabi Musa pun mengambil hikmah dari setiap perbuatan yang dilakukan Nabi Khidir. Ia merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan Allah dengan seorang hamba yang shalih. Seseorang yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat ia pelajari, yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini hanya diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Disebutkandalam surah Yasin ayat 13 sampai ayat 29. Kisah ini diceritakan dalam Alquran surah al-kahfi ayat 32-44 yang menceritakan mengenai dua orang lelaki di zaman dahulu yang bersahabat dan dan satu beriman namun satu lagi ingkar terhadap Tuhan. Kisah ini terjadi sebelum kelahiran Nabi yang diceritakan di dalam Alquran surah al
JAKARTA - Kisah nabi Musa dan nabi Harun berulang kali diceritakan dalam Alquran. Misalnya tentang komunikasi antara nabi Musa dan nabi Harun dengan Fir'aun, bagaimana kedua nabi ini berdialog dengan bani Israil dan lainnya. Pakar tafsir Alquran yang juga dosen Quranic Studies UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ustaz Syahrullah Iskandar menjelaskan kurang lebih ada 20 surat yang membahas kisah dua nabi itu. Di antara surat yang membahas secara rinci semisal dalam surat Al Baqarah, Al A'raf, As Syu'ara dan Al Qashas. Secara Nasab, nabi Musa bersambung ke nabi Ibrahim. Yakni Musa bin Imran bin Yashur bin Mahits bin Lawiy bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Ia lahir pada abad ke-13 atau Sebelum Masehi SM. Nabi Musa lahir di Mesir yang kala itu dikuasai dinasti Fir'aun. Ada dua Firaun yang terkait dalam kisah nabi Musa dan nabi Harun yaitu adalah Ramses II dan Merneptah yang juga anak Ramses II. Nabi Musa tersebut di dalam Alquran lebih dari seratus kali. Kesabaran nabi Musa dalam menerima ujian Allah baik dalam menghadapi kaumnya maupun tantangan menghadapi Firaun menunjukkan keistimewaannya. Ustaz Syahrullah menjelaskan wafatnya nabi Musa itu pada masa di mana Allah menguji bani Israil di gunung Sina. Allah menyeru pada nabi Musa untuk lebih dekat pada Baitul Muqadash, dan nabi Musa juga memohon pada Allah agar di akhir hidupnya berada di Baitul Muqadash, Allah pun mengijabahnya. Keterangan ini pun dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah yang ada dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. Sementara nabi Harun adalah saudara nabi Musa se-Ibu. Meski ada yang berpendapat bahwa nabi Harun adalah saudara se-Ayah dan se-Ibu. Usia nabi Harun usianya sekitar tiga tahun lebih tua dari nabi Musa. Nabi Musa bermunajat kepada Allah agar saudaranya Harun dijadikan seorang nabi. Meskipun Allah telah mempersiapkan nabi Harun sebagai seorang nabi. Nabi Harun lebih dulu wafat dari nabi Musa. Dalam ayat 4 surat Al Qashas menjelaskan tentang karakteristik perbuatan Firaun. Bahwa Firaun itu melakukan sesuatu perbuatan yang buruk. Yaitu merasa dirinya menjadi penguasa mutlak. Dalam surat An naziat ayat 24 فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى Seraya berkata "Akulah tuhanmu yang paling tinggi Menurut ustaz Syahrullah ayat ini kata rabbukum yang dimaksud Firaun bukanlah Tuhan pencipta, atau Tuhan yang harus disembah. Tetapi Tuhan yang berarti dia Firaun penguasa, dia yang mengatur kehidupan rakyatnya, dia harus dipatuhi. "Karena tidak ada riwayat dalam sejarah pun yang menceritakan bahwa Firaun itu menyuruh dirinya disembah. Firaun pun tidak menyatakan dirinya harus disembah. Dia cuma menyatakan dirinya ini penguasa, dia Firaun menyatakan dirinya bahwa dia harus dilaksanakan apa maunya, dan dia yang mengatur dan menentukan nasib rakyatnya karena dia penguasa. Jadi Firaun bersifat sombong di sini menganggap dirinya penguasa mutlak sehingga tidak menerima kritikan dan masukan apapun, apa yang diinginkan itulah yang terjadi," kata ustaz Syahrullah dalam kajian virtual yang diselenggarakan Nasaruddin Umar Office pada Sabtu 27/3 malam. Sebagaimana sosok Ramses II yang bermimpi melihat api dari baitul maqdish dan membakar segala kekuasaannya yang kemudian ditakwilkan orang kepercayaannya bahwa akan ada bayi laki-laki yang datangnya dari Baitul Maqdis yang setelah besar akan menghancurkan kekuasaan Firaun. Atas dasar inilah Ia memerintahkan pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki di wilayah kekuasaannya. Firaun kemudian menjadikan rakyatanya terpecah belah. Karena memaksakan kehendaknya pada rakyatnya. Yang tidak mengikuti kehendaknya maka mendapatkan hukuman darinya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Menyebut nama Sungai Nil, sebagian besar umat Islam akan teringat dengan kisah Nabi Musa AS. Sebagaimana dikisahkan, sewaktu masih bayi, ibunda Nabi Musa diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghanyutkan bayinya (Musa) dalam sebuah peti ke Sungai Nil. Kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran surah Thaaha [20
Surah-Surah Yang Menceritakan Nabi Musa Nabi Musa alaihissalam adalah nabi sekaligus orang yang paling banyak disebut Al-Quran. Nabi Musa alaihissalam juga adalah rasul yang diberikan Taurat dan diutus Allah Tabaraka Wa Ta’ala kepada Bani Israil. Nabi Musa alaihissalam hidup di zaman Fir’aun yang sangat kejam dan hidup tanpa mendapat kasih sayang penuh 100% dari kedua orang tuanya. Bayangkan saja sejak kecilnya Nabi Musa alaihissalam dihanyutkan ibundanya ke Sungai Nil karena takut akan dibunuh Fir’aun. Sang bayi pun berlayar sampai ditemukan oleh istri Fir’aun. Sang istri langsung jatuh cinta kepada Musa kecil saat itu dan meminta kepada Fir’aun agar merawatnya. Yang luar biasanya Fir’aun yang terkenal keras dan kejam takluk dengan permintaan istrinya itu. Alhasil Musa pun dirawat di kerajaan Fir’aun dengan pemeliharaan yang baik sampai dia dewasa. Setelah dewasa Nabi Musa alaihissalam malah berbalik melawan Fir’aun daa berusaha mendakwahi Fir’aun agar kembali kepada jalan yang benar, karena saat itu Fir’aun mengaku bahwa dia adalah tuhan dan tidak menyembah Allah Yang Maha Esa. Jadi atas perintah Allah Ta’ala Nabi Musa alaihissalam pergi bersama saudaranya untuk mendakwahi Fir’aun dan pengikutnya yang tersesat dari jalan Allah. Itu adalah kisah singkat mengenai Nabi Musa alaihissalam. Di dalam Al-Quran kisah Nabi Musa alaihissalam begitu lengkap dari sejak bayinya, berhasil lolos dari kejaran Fir’aun bahkan sampai kepada kisahnya bermunajat kepada Allah Jalla Jalaluh di bukit Sinai. Semuanya dijelaskan secara lengkap bahkan diulang-ulang di dalam Al-Quranul Karim. Maka dari itu saya tertarik untuk membahas mengenai surah-surah di Al-Quran yang mengisahkan mengenai Nabi Musa alaihissalam. Surah-Surah tersebut ialah, 1. Surah Ad-Dukhaan Surah ke-44 Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia, Ad-Dukhaan 17 2. Surah Adz-Dzaariyaat Surah ke-51 Dan juga pada Musa terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata. Adz-Dzaariyaat 38 3. Surah Al-Ankabuut Surah ke-29 dan juga Karun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan membawa bukti-bukti keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput dari kehancuran itu. Al-Ankabuut 39 4. Surah Al-A’laa Surah ke-87 Pada surah ini memang tidak menceritakan kisah hidup Nabi Musa alaihissalam, tetapi menyebutkan tentang suhuf Nabi Musa. yaitu Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. Al-A’laa 19 5. Surah Al-A’raaf Surah ke-7 Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. Al-A’raaf 103 6. Surah Al-Ahqaaf Surah ke-46 Pada surah Al-Ahqaaf ini tidak dijelaskan mengenai Kisah Nabi Musa alaihissalam. Tetapi membahas sedikit mengenai kitab Nabi Musa alaihissalam yakni Taurat. Dan sebelum Al-Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini Al-Quran adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-Ahqaaf 12 7. Surah Al-Ahzaab Surah ke-33 Pada surah ini tidak dijelaskan banyak mengenai kisah Nabi Musa alaihissalam, akan tetapi ada penjelasan sedikit mengenai Nabi Musa. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. Al-Ahzaab 69 8. Surah Al-An’aam Surah ke-6 Pada surah ini hanya dijelaskan secara ringkas saja mengenai Nabi Musa alaihissalam dan kitab Taurat. Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab Taurat kepada Musa untuk menyempurnakan nikmat Kami kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman bahwa mereka akan menemui Tuhan mereka. Al-An’aam 154 9. Surah Al-Anbiyaa’ Surah ke-21 Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Al-Anbiyaa’ 48 10. Surah Al-Baqarah Surah ke-2 Dan ingatlah, ketika Kami berjanji kepada Musa memberikan Taurat, sesudah empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu sembahan sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. Al-Baqarah 51 11. Surah Al-Furqaan Surah ke-25 Dan sesungguhnya kami telah memberikan Al Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir pembantu. Al-Furqaan 35 12. Surah Al-Hajj Surah ke-22 Pada surah ini tidak dijelaskan banyak mengenai Nabi Musa alaihissalam. dan penduduk Madyan, dan telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan azab-Ku untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka lihatlah bagaimana besarnya kebencian-Ku kepada mereka itu. Al-Hajj 44 13. Surah Al-Israa’ Surah ke-17 Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir." Al-Israa’ 101 14. Surah Al-Kahf Surah ke-18 Pada surah ini menjelaskan tentang Kisah Nabi Musa alaihissalam dengan muridnya saat bertemu dengan Nabi Khidir alaihissalam. Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada muridnya "Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun." Al-Kahf 60 15. Surah Al-Maa’idah Surah ke-5 Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain." Al-Maa’idah 20 16. Surah Al-Mu’min Surah ke-40 Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, Al-Mu’min 23 17. Surah Al-Mu’minuun Surah ke-23 Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda Kebesaran Kami, dan bukti yang nyata, Al-Mu’minuun 45 18. Surah Al-Qashash Surah ke-28 Surah Al-Qashash juga disebut Surah Musa karena isinya membahas lengkap sekali Nabi Musa alaihissalam dari sejak kecilnya. Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman. Al-Qashash 3 19. Surah Ali Imran Surah ke-3 Pada surah ini tidak menyebutkan kisah Nabi Musa alaihissalam, hanya penyebutan namanya saja. Katakanlah "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." Ali Imran 84 20. Surah An-Naazi’aat Surah ke-79 Sudah sampaikah kepadamu ya Muhammad kisah Musa? An-Naazi’aat 15 21. Surah An-Najm Surah ke-53 Pada surah ini dibahas tentang suhuf Nabi Musa alaihissalam Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? 36 22. Surah An-Naml Surah ke-27 Ingatlah ketika Musa berkata kepada keluarganya "Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang." An-Naml 7 23. Surah An-Nisaa’ Surah ke-4 Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan mereka dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. An-Nisaa’ 153 24. Surah As-Sajdah Surah ke-32 Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab Taurat, maka janganlah kamu Muhammad ragu menerima Al-Quran itu dan Kami jadikan Al-Kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil. As-Sajdah 23 25. Surah Ash-Shaaffaat Surah ke-37 Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun. Ash-Shaaffaat 114 26. Surah Ash-Shaff Surah ke-61 Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. Ash-Shaff 5 27. Surah Asy-Syu’araa’ Surah ke-26 Dan ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa dengan firman-Nya "Datangilah kaum yang zalim itu, Asy-Syu’araa’ 10 28. Surah Asy-Syuura Surah ke-42 Pada surah ini hanya menyebutkan Nabi Musa saja. Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya. Asy-Syuura 13 29. Surah Az-Zukhruf Surah ke-43 Dan sesunguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata "Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan seru sekalian alam." Az-Zukhruf 46 30. Surah Fushshilat Surah ke-41 Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu. Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka terhadap Al Quran benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan. Fushshilat 45 31. Surah Huud Surah ke-11 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda kekuasaan Kami dan mukjizat yang nyata, Huud 96 32. Surah Ibrahim Surah ke-14 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, dan Kami perintahkan kepadanya "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah." Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur. Ibrahim 5 33. Surah Maryam Surah ke-19 Dan ceritakanlah hai Muhammad kepada mereka, kisah Musa di dalam Al-Kitab Al-Quran ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. Maryam 51 34. Surah Thaahaa Surah ke-20 Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Thaahaa 9 35. Surah Yunus Surah ke-10 Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan membawa tanda-tanda mukjizat-mukjizat Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Yunus 35 Itulah berbagai surah-surah di Al-Quran yang menyebutkan dan mengisahkan tentang Nabi Musa alaihissalam. Jadi ada sekitar 35 surah di Al-Quran yang minimal menyebutkan Nabi Musa alaihissalam. Sedangkan untuk kisah lengkapnya ada beberapa seperti Surah Thaahaa, Al-Baqarah, Al-Qashash dan An-Naml. Semoga pembahasan kali ini menambah wawasan kita seputar Al-Quran dan menambah kecintaan kita terhadap Al-Quran. Semoga bermanfaat. Sy53Fy.
  • spgg86vl1l.pages.dev/184
  • spgg86vl1l.pages.dev/2
  • spgg86vl1l.pages.dev/138
  • spgg86vl1l.pages.dev/15
  • spgg86vl1l.pages.dev/479
  • spgg86vl1l.pages.dev/324
  • spgg86vl1l.pages.dev/211
  • spgg86vl1l.pages.dev/404
  • kisah bergurunya nabi musa alaihissalam disebutkan dalam alquran surah