Pengaruhteknologi terhadap minat membaca buku anak-anak sangat besar. Dengan kemajuan teknologi, mempermudah siswa untuk mencari materi belajar yang belum diberikan oleh guru mereka, dan itu yang membuat para siswa untuk malas membaca buku karena semuanya sudah tersedia didalam internet. Lengkap disertai gambar Perkembangan Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Gambar Dari 5 Penyebab Rendahnya Budaya Literasi Di Indonesia Educenter Gambar Dari Pengaruh Literasi Sosial Media Terhadap Perilaku Anak Dalam Gambar Dari Bagaimana Tantangan Guru Mi Dalam Menghadapi Revolusi Teknologi Gambar Dari Ukbm Bahasa Indonesia Kls X Smt 2 Tentang Debat 1 Gambar Dari Final Debat Tentang Perkembangan Tekhnologi Sekarang Ini Anak Gambar Dari Itulah yang dapat kami bagikan terkait perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku. Admin blog Berbagai Buku 01 February 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku dibawah ini. Kemajuan Teknologi Membuat Semakin Malas Benarkah Begitu Gambar Dari Perkembangan Teknologi Sekarang Ini Membuat Anak Anak Di Ind By Gambar Dari Pro Dan Kontra Perkembangan Teknologi Menyebabkan Anak Indonesia Gambar Dari Masalah Siswa Sekolah Di Era Digital Sahabat Guru Gambar Dari Ipad Bikin Anak Malas Membaca Tekno Tempo Co Gambar Dari Malas Membaca Sebab Dialektika Milenial Tumpul Di Jebak Teknologi Gambar Dari Perkembangan Teknologi Sekarang Ini Membuat Anak Anak Menjad By Gambar Dari Doc Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan Yanix Nophitha Gambar Dari Penyebab Dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar Gambar Dari Kontra Perkembangan Teknologi Membuat Anak Malas Membaca Buku Gambar Dari Gadget Serta Dampak Perkembangan Pada Anak Usia Dini Terkininews Com Gambar Dari Begitulah informasi yang bisa kami uraikan mengenai perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku. Terima kasih telah berkunjung ke blog Berbagai Buku 01 February 2019. PerkembanganTeknologi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 7 Buku Siswa SD/MI Kelas III 38 Buku Siswa SD/MI Kelas III Ayo Membaca Tidak jauh dari tempat tinggal Udin, terdapat sebuah peternakan sapi perah. Pemiliknya mengizinkan Udin dan teman-teman untuk berkunjung. Tentu saja, Udin dan teman-teman
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Globalisasi tidak hanya memberikan implikasi dalam aspek ekonomi, namun dalam segala aspek yang pada akhirnya membuat masyarakat harus beradaptasi. Perubahan teknologi informasi memungkinkan berita-berita internasional diketahui seluruh dunia hanya dalam beberapa 1999 mengutarakan globalisasi dalam dua sisi. Pertama, globalisasi dapat membawa keuntungan kepada sesuatu negara karena globalisasi telah membuat dunia terasa dekat sekali. Jarak individu antara satu negara dengan negara lain sudah tidak ada batasan lagi. Perkembangan alat teknologi komunikasi seperti radio, televisi, video, internet telah membuat individu begitu mudah menjangkau wilayah orang lain. Kedua, globalisasi dapat membawa keburukan kepada sesuatu negara, sebab ia akan menimbulkan imperalisme baru terhadap budaya sesuatu teknologi komunikasi dan informasi yang telah dijelaskan oleh Tomlinson memang telah menjadi imperialism baru, tidak hanya dalam dunia ekonomi, social dan budaya namun juga dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan kemajuan teknologi memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBImerupakansebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Sedangkan, menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Pada zaman dahulu pendidikan masih menggunakan sistem pembelajaran yang manual dan masih sangat sederhana. Pembelajaran yang dilakukan juga masih bersifat teacher centeratau bisa dikatakan siswa berperan pasif dengan mendengarkan apa yang diterangkan guru tanpa perlu berperan aktif seperti kurikulum 2013 saat ini. Kemudian, dahulu belum ada teknologi canggih yang mendukung pembelajarannya. Guru menerangkan dan menuliskan materi di papan tulis, tidak seperti sekarang yang menggunakan proyektor dalam tersebut membuktikan bahwa perkembangan pendidikan juga di pengaruhi oleh teknologi. Namun, perkembangan teknologi yang semakin maju ini akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif bagi masyarakat, lebih khusus bagi siswa. Dengan teknologi yang semakin canggih ini, siswa dapat dengan mudah mencari informasi-informasi dari penjuru yang diberikan oleh kecanggihan teknologi tersebut sejatinya juga malah akan membuat siswa semakin tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Why?Karena dengan kecanggihan teknologi informasi mereka tidak perlu untuk bertatap muka langsung dengan orang lain, cukup dengan handphone mereka bisa melakukan segala fitur-fitur dan aplikasi-aplikasi yang dapat menarik perhatian banyak kalangan dan sangat membantu. Saat ini bisa dikatakan bahwa seorang siswa tidak akan bisa hidup tanpa handphone-nya. Apalagi di kalangan siswa SMA, jika tidak membawa handphone sebentar saja akan mebuat mereka kalang kabut, padahal jika mereka tidak membawa buku tulis atau buku paketnya ke sekolah mereka akan santai saja. Inilah yang membuat generasi muda zaman sekarang kurang dapat dikatakan kurang berikhtiar dalam mencari ilmu. . Ironisnya lagi anak-anak SD zaman sekarang akan lebih memilih menggunakan HP untuk bermain game online dari pada berlari-lari mengejar layangan, melakukan permainan lompat tali, gobak sodor dan lain sebagainya. Kecenderungan anak menggunakan game online tersebut berakibat buruk bagi mereka, karena akan mengurangi kepedulian sosial mereka. Fitur game online memang sudah berisi permainan- permainan seperti di dunia nyata, namun jika anak tidak menerapkannya secara langsung akan mengurangi kemampuan anak. Permainan seperti gobak sodor dan lain-lain yang sebenarnya berguna dalam meningkatkan nilai kerjasama, gotong royong dan serta kecerdasan anak Kecanggihan teknologi memang membantu memudahkan siswa dalam belajar, namun kecanggihan ini akan membuat mereka malas untuk membaca karena materi bisa di dapat dari internet tanpa harus memfoto kopi, menulis ataupun membeli buku. Hal ini akan mengakibatkan turunnya minat baca siswa, belum lagi dengan adanya social mediayang menambah kemalasan mereka. Social mediayang tersedia dalam berbagai versi akan membuat siswa kecanduan menggunakannya. Bahkan saat mereka berniat untuk mengerjakan tugas sekalipun, jika mereka sudah membuka internet mereka pasti tidak akan lupa untuk sekedar menengok akun social malas membaca, siswa juga akan malas untuk pergi ke sekolah, mengapa demikian? Karena mereka akan berfikir apa guna mereka bersekolah jika pelajaran yang seharusnya didapat di sekolah dapat dapat mereka temukan di youtube. Selain itu juga terdapat beberapa program, seperti e-Learning dalam pembelajaran yang memudahkan siswa untuk berkomunikasi dengan gurunya. Dengan program ini siswa tidak perlu datang kesekolah, menggunakan seragam dan melakukan kegiatan lain seperti disekolah, mereka cukup mengisi kuota internet untuk dapat bertatap muka dengan gurunya. Terlebih lagi program aplikasi ini dapat diakses kapan saja dan dimana hal ini orang tua berperan untuk mengajarkan kepada anak tentang perlu dan pentingnya menggunakan teknologi sehingga anak akan mengerti kapan dan dimana mreka harus menggunakan teknologi tersebut dengan tepat. Selain itu guru juga berperan dalam memberikan pengetahuan mengenai globalisasi dan memberikan pemahaman kepada siswa terkait manfaat dan dampak dari kemajuan teknologi, baik teknologi informasi, komunikasi maupun teknologi yang lainnya. Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi perkembangan anak dalam menghadapi kemajuan teknologi, linngkungan dengan anak-anak yang lebih suka bermain di alam lebih baik dalam perkembangan kognitif anak, dari pada lingkungan dengan anak-anak yang suka bermain video karena itu dibutuhkan peran dari orang tua, guru serta lingkungan agar kecanggihan teknologi dapat dijalankan dengan seimbang. Lihat Inovasi Selengkapnya
PerkembanganTeknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku Iklan Lowongan Pekerjaan 2019 Doa Setelah Ruku Sholat Subuh Jagung Jantan Bentuk Bentuk Wajah Manusia Apa Itu Riwayat Hidup Dalam Lamaran Kerja Mobil Anak Anak Remot Ufuk Timur Contoh Perusahaan Monopoli Di Indonesia Adalah Young And Green. Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika melihat buku? Mungkin kebanyakan orang akan menilai bahwa buku itu membosankan, sehingga mereka sangat malas sekali jika ada hubungannya dengan membaca buku tidak selamanya bisa membuat kita bosan, ada beberapa buku bagus yang bisa membuat kamu merasa betah berlama-lama hingga lupa waktu. Namun, mengapa masih banyak orang yang malas baca buku?Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho!1. Image dari buku sudah sangat tidak baik, mereka akan menganggap semua buku orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat buruk di mata orang-orang. Pada akhirnya, jarang sekali ada orang yang membukanya atau bahkan yang sudah dibahas di atas, tidak semua buku membosankan. Hanya saja banyak orang yang sudah membuat image buku seakan-akan tidak asyik untuk dibaca, padahal tidak sepenuhnya benar Selalu sibuk dengan kegiatan yang punya buku tapi hanya dijadikan sebagai pajangan? Memang, untuk membaca buku kita memerlukan waktu cukup luang, sehingga orang yang memiliki banyak kegiatan akan merasa malas membaca malas kadang timbul karena kesibukan lain yang terlalu banyak, mereka pikir akan sangat membosankan jika membaca buku setelah atau bahkan pada saat melakukan kegiatan secara bersamaan. Baca Juga 5 Manfaat Baca Buku Sebelum Tidur untuk Kesehatan 3. Ada media sosial dan game online yang mengisi waktu Le Blanc Orang sudah sangat malas sekali membaca buku karena kehadiran media sosial dan juga game online, mereka memilih kegiatan tersebut karena lebih seru dan lebih mudah dalam mendapatkan tahu sendiri bahwa teknologi makin ke sini semakin maju, informasi bisa kita dapatkan dengan mudah hanya dengan sebuah tidak heran jika banyak generasi sekarang yang malas membaca buku, karena ada kegiatan seperti menggunakan media sosial dan bermain game online yang katanya lebih seru dan Dari awal memang tidak memiliki ketertarikan untuk membaca ResendeOrang yang tidak memiliki ketertarikan terhadap buku, hanya melihatnya saja mereka sudah sangat malas. Memang, beberapa orang sangat menyukai buku, namun sebagian lagi tidak suka karena mereka pikir sangat di sini kita menilai dari karakter setiap orang, karena tidak mungkin semua orang yang ada di dunia ini memiliki ketertarikan yang sama pada suatu kegiatan seperti halnya membaca Harga buku yang cukup tahu sendiri bahwa harga buku untuk saat ini cukup mahal, mereka sangat tidak antusias sama sekali untuk membaca buku karena keterbatasan dana untuk membeli saja harga buku semakin murah, orang-orang tidak akan sungkan untuk membeli beberapa buku sekaligus. Hal itu akan mendorong mereka untuk selalu membaca dan membaca setiap kali mereka selesai dengan satu dia deretan alasan mengapa banyak sekali orang yang malas membaca buku. Meski kita semua tahu bahwa buku merupakan jembatan ilmu, tetap saja masih ada orang yang melewatkan hari tanpa membaca buku. Apakah kamu termasuk salah satunya? Baca Juga Baca Buku Gratis dan Legal, Ini Rekomendasi 10 Novel Seru di iPusnas IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kecanggihanteknologi memang membantu memudahkan siswa dalam belajar, namun kecanggihan ini akan membuat mereka malas untuk membaca karena materi bisa di dapat dari internet tanpa harus memfoto kopi, menulis ataupun membeli buku. Hal ini akan mengakibatkan turunnya minat baca siswa, belum lagi dengan adanya social mediayang menambah kemalasan
loading...Rizka Septiana, IAPR, Dosen Tetap Institut Komunikasi & Bisnis LSPR Jakarta. Foto/Dok/LSPR Rizka Septiana, IAPR Dosen Tetap Institut Komunikasi & Bisnis LSPR JakartaSAAT ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, akses untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi bisa didapatkan secara cepat dan mudah. Bahkan, hampir seluruh manusia di dunia ini menginginkan segala hal menjadi lebih praktis dan lebih efisien. Namun, di balik semua kecanggihan yang ada di era digital saat ini tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi literasi digital sangat diperlukan sebagai acuan agar lebih terarah dalam penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Dalam bidang teknologi, khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya, di mana di dalamnya terdapat suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif. Bahkan, literasi digital ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari agar generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa paham dan mengerti mana informasi yang harus diterima dan yang harus dicari kembali sumber kebenarannya. Sebab, semakin canggihnya teknologi dan informasi semakin banyak pula oknum yang tidak bertanggung jawab dengan informasi yang mereka adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat generasi muda dapat berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini. Literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Sehingga, mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik 2021 karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain dari Seri Buku Literasi Digital Kerangka Literasi Digital Indonesia, literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun 2 referensi di atas, tentu saja literasi digital memiliki dampak positif bagi masyarakat, pelajar, dan mahasiswa untuk mempermudah mencari data dan informasi dari berbagai media. Dampak positif dari literasi digital di antaranya bisa untuk membantu proses pembelajaran; bisa untuk dapat membedakan sumber-sumber belajar yang benar, signifikan dan dapat memberikan manfaat; dan untuk membuka peluang bagi guru dan dosen agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital juga memiliki sisi negatif, misalnya bisa menyebabkan kegaduhan dan kesalahpahaman. Berkaca dari itu, masayarakat dituntut harus paham akan literasi digital khususnya di era modern ini. Dampak negatif dari literasi digital di antaranya, penyebaran berita bohong hoaks, Mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan. serta radikalisme berbasis di era digital seperti sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa membaca buku hanya menghabiskan dan membuang banyak waktu dan cenderung membosankan. Sehingga, banyak dari mereka berfikir lebih baik melakukan sesuatu yang lain selain membaca buku, padahal dengan membaca kita dapat menambah wawasan jadi lebih luas dan ilmu pengetahuan pun semakin bertambah. Mengajarkan teknik membaca kepada siswa. • Memberikan waktu khusus kepada siswa untuk membaca. • Menyelenggarakan pameran buku secara periodik. • Dan lain-lain. 5. Membaca sebagai Modal Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 35Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x OnlineJournal homepage 2020 Authors. This is an open-access article ditributed under the terms of the Creative Commons Attribution License PENDAHULUANDenisi perpustakaan menurut Sulistyo Basuki adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual Basuki, 2013.Perpustakaan biasanya digunakan untuk pembelajaran ruang kelas yang berkaitan dengan fungsi perpustakaan yaitu sarana untuk refreshing. Biasanya siswa dirujuk ke perpustakaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan kelompok atau mencari referensi sebuah buku untuk mengerjakan tugas dari pengetahuan dan teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan perkem-bangan zaman dan makin berkembangnya cara berkir manusia itu sendiri. Pendidikan seorang manusia juga sangat menunjang terhadap perkem-bangan SDM suatu bangsa. Tanpa pendidikan yang baik kualitas SDM suatu bangsa juga tidak akan baik pula. Dengan adanya pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi akan mampu meningkatkan kualitas suatu era globalisasi yang serba modern dan canggih ini masyarakat dituntut untuk lebih cerdas. Cerdas dalam hal memilah dan memilih hal-hal positif dan negative demi terkendalinya akhlak masyarakat itu sendiri. Cerdas dalam menambah ilmu pengetahuan demi berkembangnya suatu pendidikan . Kecerdasan seseorang atau siswa dimulai dengan menumbuhkan minat baca tidak harus menyelesaikan satu buah buku tetapi membaca majalah pun sudah mulai membuka niat dan minat baca. Minat itu bisa dilakukan berulang-ulang agar menjadi pembiasaan, karena hal yang awalnya canggung bisa menjadi hal yang mudah dilakukan karena biasa melakukan suatu Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniPerpustakaan SDN Jogoyasan Ngablak Magelangemail antukjd zaman yang semakin modern ini, peran perpustakaan seolah-olah mulai tergeser dengan adanya teknologi seperti internet,gaged,tablet dll. Bagi anak-anak atau siswa perpustakaan mungkin sudah hampir diabaikan karena media sosial sudah merambah semua kalangan masyarakat. Bahkan untuk membaca, menyelesaikan satu buah judul buku pun dirasa sangat berat dan memerlukan waktu yang sangat lama. Tetapi ketika membaca beberapa halaman bacaan yang tersedia di HP, tidak akan membuat bosan dan pasti akan se segera mungkin diselesaikan tanpa menunda waktu lagi. Rumusan masalah karya tulis ini adalah 1 bagaimana agar siswa mau membaca lagi di perpustakaan 2 bagaimana menumbuhkan minat baca siswa di tengan-tengah perkembangan zaman 3 bagaimana deskripsi agar perpustakaan mampu menjadi bagian dari suatu sekolah yang penting. Data di peroleh dari pengamatan siswa di sekolah dan beberapa dilakukan dengan wawancara ketika siswa berada di rumah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1 peranan perpustakaan mulai tergeser dengan adanya perkembangan teknologi informasi 2 perpustakaan sangat penting bagi dunia pendidikan 3 kesulitan bagi seorang pustakawan untuk mengembalikan minat baca siswa. Rekomendasi yang diajukan adalah 1 sebaiknya perpustakaan dikelola lebih baik lagi agar bias dapat menarik siswa untuk membaca 2 pustakawan sebaiknya benar-benar mempunyai keahlian khusus di bidang perpustakaan agar mampu bersaing dengan perkembangan zaman yang semakin kunci Religiusitas, Kematangan Karier,Pustakawan, pendidikan tinggi 36Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x OnlineDalam dunia pendidikan buku merupakan sumber ilmu, gudangnya ilmu pengetahuan. Tetapi sekarang ini keberadaan buku serasa sudah tidak penting lagi. Karena perkembangan zaman yang serba modern dan instan maka siswa jarang sekali berkunjung ke perpustakaan walaupun hanya sekedar untuk melihat-lihat koleksi, memainkan permainan edukasi pun jarang sekali dilakukan. Mereka siswa akan lebih senang ketika dihadapkan pada bacaan atau artikel yang disediakan oleh HP, tablet karena banyak tur yan menggugah minat baca mereka. Mungkin artikel yang dibaca sama persis dengan yang ada di buku atau majalah, tetapi jika membaca dengan media elektronik akan lebih menggugah selera baca seorang pustakawan dituntut agar bisa lebih mengembangkan koleksi perpustakaan agar bisa lebih menarik siswa untuk membaca buku. Siswa lebih tertarik untuk datang ke perpustakaan jika ada pendamping buku koleksi seperti tablet, CD pembelajaran, karena dirasa lebih menarik minat baca mereka. Tanpa harus menghilangkan keberadaan buku sebagai bahan koleksi, perlu tambahan adanya peralatan teknologi modern demi kemajuan sebuah dengan judul tersebut diatas, maka masalah yang dapat diidentikasi adalah 1 Bagaimana cara agar siswa mau membaca di perpustakaan lagi. 2 Bagaiman cara menum-buhkan minat baca siswa ditengah-tengah zaman yang serba modern. 3 Bagaimana agar perpus-takaan mampu menjadi bagian dari sekolah yang penting. Untuk memperjelas ruang lingkup pemba-hasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada 1 Peranan perpustakaan yang mulai tergeser dengan adanya perkembangan teknologi informasi. 2 Perpustakaan sangat penting bagi dunia pendi-dikan. 3 Kesulitan pustakawan mengembalikan minat baca latar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas, masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut1. Bagaimana cara meningkatkan minat baca siswa di tengah-tengah perkembangan zaman yang serba modern ini?2. Bagaimana cara menarik minat baca siswa untuk berkunjung ke perpustakaan?B. METODE PENELITIANPenelitian dilakukan di SD N Jogoyasan Kecamatan Ngablak. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada beberapa siswa. Penelitian dilakukan dalam waktu sekitar 2 minggu pada bulan Oktober 2019. Metode penelitian dilakukan dengan memakai metode kuantitaf yaitu dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik delphy study atau pembagian kuesioner. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berfokus pada observasi kejadian-kejadian, fenomena yang diteliti kompleks, bersifat sosial yang tidak dapat dikuantitakasi dan mencoba mengerti perilaku individu yang diamati Hartinah, 2013 .Sedangkan pengumpulan data kuesioner disebut juga delphy study yang berarti sebuah prosedur penelitian dengan menggunakan juesioner, yang didesain untuk mendapatkan consensus melalui respon yang diberikan oleh responden Hartinah, 2013. teknik ini dilakukan kepada para siswa ketika berada di sekolah dan ditujukan kepada orang tua ketika mereka berada di rumah, sekedar untuk membandingkan realita di sekolah dan di metode tersebut karena peneliti ingin mengetahui minat baca siswa ketika berada di rumah dan untuk memastikan apakah buku yang dipinjam benar-benar dibaca atau hanya sekedar mengikuti teman untuk meminjam buku. 37Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniPeneliti juga melakukan wawancara kepada siswa ketika berada di sekolah, beberapa pertanyaan meliputi 1 Apakah masih suka membaca buku? 2 Apakah merasa bosan dengan koleksi yang ada? 3 Lebih suka antara membaca buku atau membaca artikel melalui media elektronik? 4 Apakah ketika meminjam buku benar-benar dibaca di rumah?Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terlontar kepada siswa ketika bertatap muka langsung dengan peneliti. Dari hasil wawancara tersebut kemudian pustakawan mampu menilai hasil dan juga mampu memikirkan cara bagaimana agar semuanya bisa berjalan lancar bahkan lebih bagus lagi dalam semua aspek kegiatan. C. HASIL DAN PEMBAHASANHasil PenelitianDari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, demikian jawaban dari responden1. Apakah masih suka membaca buku?Dari 30 siswa yang berkunjung ke perpus-takaan, hanya sekitar 10 anak yang benar-benar suka membaca buku karena buku yang dipinjam menarik dan siswa tersebut memang suka membaca. 20 anak lainnya menyatakan tidak suka membaca buku karena malas melihat tulisan yang ada di buku. Mereka meminjam buku karena hanya ingin mengikuti teman lain yang meminjam buku di perpustakaan. Dan ketika sampai rumah buku itu tidak dibaca sama sekali bahkan ada yang tidak ditanya mengapa buku tersebut tidak dibaca? Banyak sekali alasan yang mereka lontarkan, ada yang mengaku malas, tidak sempat, mainan HP, main bersama teman, capek dan Apakah merasa bosan dengan koleksi yang ada di perpustakaan?Ketika siswa diberi pertanyaan tentang koleksi bacaan yang ada di perpustakaan, banyak siswa menjawab bacaan kurang menarik dan merasa sudah bosan. Banyak siswa yang menyarankan agar buku koleksi perpustakaan ditambah lagi yang gambarnya lebih menarik, dan juga fasilitas ditambah agar lebih nyaman di Lebih suka antara buku atau membaca artikel dengan media elektronik?Dengan pertanyaan tersebut, hampir semua siswa menyatakan bahwa mereka lebih senang membaca sebuah artikel menggunakan media seperti HP, komputer, tablet sebanyak apapun pasti akan diselesaikan karena mereka lebih tertarik pada tur-tur yang tersedia pada alat tersebut. Sedangkan untuk membaca buku mereka sudah tidak terlalu tertarik Apakah ketika meminjam buku benar-benar dibaca di rumah?Ada sekitar 30 pengunjung yang aktif datang ke perpustakaan dan meminjam buku. Berbagai macam buku yang mereka pinjam. Tetapi dari sekian banyak anak hanya sekitar 10 anak yang benar-benar membaca buku sampai selesai dan berkeinginan untuk meminjam lagi. Anak-anak yang lainnya hanya mengikuti teman yang meminjam buku, bahkan kadang anak tidak tahu isi buku itu apa karena lebih tertarik kepada gambar yang ada pada buku tersebut. Ada yang hanya membolak balik halaman hanya untuk mencari gambar yang menurut mereka pemaparan beberapa jawaban siswa tersebut dapat diambil hasil1. Membaca buku semnakin tidak disenangi oleh siswa karena keberadaan media elektronik sudah merambah disemua kalangan masyarakat, dan siswa lebih menyukai media elektronik karena menyuguhkan tur yang lebih menarik dari pada buku. 38Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x Online2. Siswa merasa bosan dengan koleksi yang hanya berupa buku, mereka menginginkan penambhanan koleksi seperti CD-Room, CD pemelajaran, buku denngan tur tampilan 3 dimensi, bahkan ada yang meminta untuk disediakan tablet Kesadaran untuk membaca buku dan menyelesaikan satu buah buku sangat kurang bahkan hampir di lupakan karena budaya membaca seolah-olah sirna mulai tergeser dengan adanya perkembangan merupakan hal terpenting bagi suatu lembaga pendidikan. Di perpustakaan disediakan koleksi buku yang mencakup semua jenis ilmu pengetahuan yang mudah dicermati, dipahami asalkan ada minat seseorang untuk membacanya. Di dalam perpustakaan tersedia buku, rak buku, almari koleksi referensi, ruangan yang meliputi ruang baca, ruang sirkulasi, ruangan khusus untuk menyimpan alat pembelajaran,dan lain-lain. Di zaman yang serba modern ini perpus-takaan dituntut untuk bisa mengimbangi perkem-bangan zaman yang juga akan berpengaruh pada sistem pola pikir siswa yang juga pasti akan lebih cerdas. Bahan koleksi yang disediakan seyogyanya tidak hanya berupa buku, tetapi CD-ROM, CD pembelajaran, slide, bahkan jika diperlukan dapat disediakan tablet yang berisi materi pelajaran yang tentunya akan lebih menarik siswa untuk berkunjung ke pengetahuan yang semakin berkembang serasi dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia. Maka perpustakaan pun harus siap menghadapi dan mengikuti perubahan perkem-bangan tersebut. Mulai dari isi koleksi yang harus mulai ditambah dengan hal-hal yang lebih menarik bacaannya, menambah koleksi berupa CD pembe-lajaran agar suatu ketika apabila siswa merasa “bosan”, guru bisa merujuk muridnya untuk datang ke perpustakaan untuk menonton media pembela-jaran melalui tampilan pustakawan diharapkan bisa mengikuti perkembangan suatu ilmu, tidak hanya formalitas yang diungulkan tetapi juga perlu adanya peran demi tercapainya hasil yang lebih maksimal lagi dan berusaha mengikuti pola pikir siswa dan mengembalikan minat baca yang semakin hari semakin berkurang dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Akhir-akhir ini banyak siswa yang datang ke perpustakaan tidak meminjam buku, atau membaca tetapi hanya datang dan melihat-lihat buku saja. Gambar yang ada di buku dilihat tanpa membaca keterangan yang ada pada gambar. Meminjam buku pun seolah-olah hanya ikut-ikutan teman yang juga meminjam buku, sesampai di rumah kadang buku tidak dibaca karena lelah bermain HP. Kadang buku dikemba-likan lagi dan pustakawan bertanya apa sudah selesai menbaca buku itu, siswa tersebut hanya menggeleng kepala, dan buku itu ternyata tidak dibaca sedikitpun. Datang ke perpustakaan hanya sekedar mendapat tugas dari guru. Di sini peran guru juga sangat penting dalam menumbuhkem-bangkan minat baca siswa. Tidak hanya ketika tugas harus mereferensi dari sebuah buku tetapi juga memberikan saran kepada siswa untuk berkunjung dikala istirahat, jam kosong atau bahkan untuk mencari sebuah gambar untuk disalin di buku pun bisa memberikan contoh untuk membaca buku di perpustakaan. Seperti misalnya ada aturan yang menyatakan bahwa 15 menit sebelum masuk kelas siswa diwajibkan untuk membaca buku. Seorang guru memberi kewajiban siswa untuk membaca buku dan membuat ringkasan cerita buku yang telah dibaca, kemudian mengoreksi satu per satu muridnya yang telah membuat ringkasan. Awalnya semua berjalan sesuai rencana tanpa 39Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri Idhamanidikomando siswa langsung menuju ke perpus-takaan untuk membaca sebelum KBM di mulai. Tetapi makin lama semakin luntur bahkan makin jarang diminati karena siswa merasa bosan dengan membaca buku dengan berbagai macam alasan. Berbagai macam cara dilakukan agar siswa mau lagi membaca buku di perpustakaan tetapi akhir-akhir ini memang keberadaan buku sudah mulai tergeser dengan adanya media sosial. Banyak cara yang dapat digunakan pustakawan agar siswa mau membaca antara lain 1. Menambah buku koleksi berupa buku atau cerita bergambar dengan tampilan 3 dimensi, agar siswa lebih tertarik untuk membaca atau melihat tampilan Menyediakan fasilitas lain seperti TV, Radio tape, CD pembelajaran atau yang menampilkan tempat wisata pembelajaran yang digunakan untuk ajang refreshing menghilangkan penat mengikuti KBM di Memberikan doorprise bagi pembaca dan peminjam buku Menyediakan mainan edukasi misalnya dakon, ular tangga, halma, bahkan puzzle yang akan mengasah otak siswa untuk menata kembali hal yang seharusnya Menambah tempat baca di depan perpus-takaan atau di gazebo yang ada pojok bacanya agar ketika istirahat tidak hanya bermain dan membaca tidak harus di beberapa usaha pustakawan untuk menambah koleksi seperti di atas, diharapkan siswa mampu tergugah hatinya untuk mau berkunjung ke perpustakaan dan mau untuk membaca koleksi yang ada, bahkan juga meminjam buku dan membaca sampai sulit sekali mengembalikan minat baca siswa di tengah-tengah makin berkembangnya media teknologi yang makin pesat berkembang. Media sosial sangat mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat sehingga merupakan kendala bagi pustakawan untuk mengembalikan minat baca siswa. Seorang pustakawan harus punya strategi khusus agar tetap eksis di bidangnya. Semua itu tidak lepas dari peran guru, kepala sekolah bahkan orang tua ketika siswa berada di rumah dalam pengawasan orang tua demi terciptanya pola pikir siswa yang tanpa ketinggalan perkembangan teknologi dan tidak meninggalkan budaya untuk tetap penelitian ini didukung oleh hasil riset yang dilakukan oleh Khaled Al-Nasah dan Rae’d Abdulgader Al-Shorman yang menjelaskan bahwa responden siswa memiliki minat baca yang luas, di antaranya adalah cerita, buku petualangan, buku tentang agama, majalah tentang internet, acara dunia surat kabar, majalah tentang komputer, majalah tentang kemajuan baru dalam teknologi, majalah olahraga, minat koran lokal, bagian olahraga koran, buku tentang internet, majalah gambar, buku tentang komputer, novel, puisi, dan drama. Di sisi lain, mereka ditemukan tidak menyukai buku-buku tentang ekonomi Al-Nasah & Al-Shorman, 2011. Temuan ini juga menunjukkan bahwa hambatan yang menghambat upaya membaca mereka adalah jarangnya mengunjungi perpustakaan, ketidak-mampuan untuk mendapatkan buku dengan cepat, tidak tersedianya bahan bacaan, kendala waktu, kurangnya perpustakaan setempat, kepercayaan untuk melakukan hal-hal yang lebih baik daripada membaca, kesulitan mendapatkan bahan bacaan yang disediakan oleh departemen Bahasa Inggris. Keyakinan bahwa meningkatkan membaca tidak sepenting meningkatkan keterampilan bahasa lainnya, keyakinan bahwa tidak ada hubungan antara membaca dan keterampilan bahasa lainnya, dan kurangnya minat keluarga dalam membaca. Selain itu, temuan mengungkapkan bahwa siswa memilih bahan bacaan mereka berdasarkan minat, 40Jurnal Perpustakaan Vol. 11 Tahun 2020 35-42ISSN 1979 - 9527 Printed ISSN 2715-274x Onlinepermintaan guru, karakter utama, panjang, kualitas sastra, dan biaya. Mereka juga menunjukkan bahwa para siswa membaca untuk meningkatkan bahasa mereka, belajar sesuatu, meningkatkan prestasi akademik mereka, tetap berhubungan dengan perkembangan lokal, ekonomi, budaya, ilmiah, dan politik, meningkatkan status lokal mereka, tetap berhubungan dengan apa yang terjadi di sekitar dunia, dan hiburan. Selain itu, para siswa bergantung pada diri mereka sendiri, guru mereka, dan teman-teman mereka untuk memilih bahan bacaan mereka. Selaras dengan hasil penelitian Hamiyet Bursali dan Rabia MeryemYilmaz yang menganalisis pengaruh aplikasi augmented reality AR pada pemahaman membaca dan pembelajaran permanen dan untuk menguji sikap siswa kelas 5 terhadap aplikasi AR Bursali & Yilmaz, 2019. Selain itu, pendapat siswa tentang aplikasi ini diperiksa. Metode campuran digunakan dengan sampel yang terdiri dari 89 siswa kelas 5 43 perempuan, 46 laki-laki. Kelompok eksperimen berpartisipasi dalam kegiatan membaca menggunakan aplikasi AR, sedangkan metode tradisional digunakan untuk kelompok kontrol. Ditemukan bahwa siswa kelompok eksperimen menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari pemahaman membaca dan belajar permanen ketika diukur setiap minggu daripada kelompok kontrol. Para siswa mengalami kepuasan dari partisipasi mereka dalam kegiatan membaca berbasis AR, dan menyatakan keinginan untuk melihat aplikasi serupa yang ditawarkan dalam kursus lain. Mereka juga melaporkan tingkat kecemasan yang rendah. Hasil kualitatif ini menun-jukkan bahwa aplikasi AR dapat digunakan secara efektif sebagai alat bantu pendidikan untuk kursus terkait membaca. Peneliti lainnya Samuel Kai Wah Chu dkk menerangkan kinerja akademik siswa telah terbukti dikaitkan dengan kemampuan membaca Chu et al., 2011. Pembelajaran inkuiri berpotensi meningkatkan kemampuan membaca dan minat siswa. Studi ini memverikasi proposisi ini dengan memeriksa efek dari pendekatan inkuiri terhadap proyek kelompok pada kemampuan membaca siswa sekolah dasar. Menggunakan desain studi kasus, pendekatan pembelajaran berbasis proyek penyeli-dikan/ project-based learning PBL, dengan kolab-orasi antara tiga jenis guru dan pustakawan sekolah diimplementasikan untuk mendukung pengem-bangan kemampuan membaca dan minat siswa di sekolah dasar di Hong Kong. Para peserta termasuk siswa kelas 4 SD, guru, dan orang tua. Progress in International Reading Literacy Study PIRLS tes digunakan untuk mengevaluasi kemampuan membaca siswa; angket survei dan wawancara digunakan untuk menguji persepsi peserta terhadap PBL inkuiri; dan survei PIRLS digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi diri siswa. Analisis data kuantitatif dan kualitatif menunjukkan efek positif pada kemampuan membaca dan sikap siswa yang berpartisipasi. Sikap dan kemampuan persepsi diri siswa tampaknya memengaruhi peningkatan kemampuan membaca. Akhirnya, peningkatan dalam pemahaman membaca siswa, kecepatan membaca, dan kosa kata dirasakan. Temuan ini memberikan bukti dan wawasan untuk mendukung implementasi penyelidikan PBL lebih lanjut di sekolah PENUTUPSimpulan Dari uraian penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Peranan pustakawan harus dibantu oleh guru, kepala sekolah dan juga orang Bahan koleksi perpustakaan perlu adanya tambahan tidak hanya buku yang menarik perhatian tetapi juga koleksi non buku. 3. Kurangnya pemanfaatan perpustakaan bagi siswa, karyawan dan guru. 41Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca SiswaAntuk Putri IdhamaniSaranDari penjelasan di atas saran yang dapat di berikan adalah1. Selain penambahan bahan koleksi perlu adanya pengawasan terhadap pemakaian media Perlu adanya pendekatan kepada siswa agar tetap mau berkunjung ke Untuk tetap menjaga stabilitas sirkulasi di perpustakaan perlu adanya kerjasama dengan pihak luar untuk menambah koleksi perpus-takaan dan untuk memajukan PUSTAKAAl-Nasah, K., & Al-Shorman, R. A. 2011. Saudi EFL students’ reading interests. Journal of King Saud University - Languages and Translation, 231, 1–9. S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas H., & Yilmaz, R. M. 2019. Eect of augmented reality applications on secondary school students’ reading comprehension and learning permanency. Computers in Human Behavior, 95, 126–135. S. K. W., Tse, S. K., Loh, E. K. Y., & Chow, K. 2011. Collaborative inquiry project-based learning Eects on reading ability and interests. Library & Information Science Research, 333, 236–243. S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka. ... Berbagai tantangan yang dihadapi dalam era digital perlu menjadi perhatian khusus dalam dunia pendidikan, terutama minat baca. Pada era digital, minat baca telah mengalami tantangan yaitu siswa lebih dapat bertahan lama saat bermain game dari pada membaca sebuah artikel atau informasi, terlebih lagi membaca buku teks cetak Idhamani, 2020. Minat dan ketertarikan membaca perlu didorong agar dapat tumbuh kembali sehingga dalam menghadapi serbuan informasi, peserta didik dapat menyaring dan memilah mana informai yang baik dan mana yang tidak perlu. ... Imam SuhaimiTujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengamati kemampuan iterpretasi makna pada teks Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kahuripan Kediri, subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 program studi akuntansi Universitas Kahuripan Kediri yang akan mengambil mata kuliah English for Specific Purposes ESP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif melalui wawancara, observasi kelas, dan tes, analisis yang digunakan yaitu menggunakan teori Furtus yang terdiri dari Main Idea, inference, reference, author tone, dan constitution. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencarian main idea dan inference menjadi bagian yang paling sulit dari seluruh bagian yang dilakukan oleh mahasiswa... Tanpa perkembangan tersebut, SDM pada suatu bangsa akan mendapatkan banyak masalah pada bidang-bidang yang lain diantaranya pemanfaatan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Maka di era modern masyarakat dituntut untuk lebih cerdas dan cepat dalam mendapatkan informasi serta pemanfatan teknologi Idhamani, 2020. ...Rizal MaulanaBiaya pelaksanaan Penilaian Akhir Semester PAS yang sangat besar dan tingginya kecurangan oleh peserta didik dalam pengerjaan soal ketika Penilaian Akhir Semester berlangsung, maka perlu dilakukan penelitian dengan metode Penelitian Tindakan Kelas Deskriptif Kualitatif, dengan mengimplementasikan pelaksanaan Penilaian Akhir Semester menggunakan sistem Computer Based Test CBT. Adapun hasil penelitian ini berjalan lancar dan biaya rendah.... The era of the industrial revolution technological advances have changed the face of Indonesian education Aziz Hussin, 2018;Yamin & Karmila, 2019. Education to produce students who are following the needs of the world of work, the economic system, and the interaction patterns of everyday human life Idhamani, 2020;Pangondian et al., 2019. Therefore, to create an education system that is relevant to technological advances, it is necessary to have a curriculum system that includes the needs of industry and economic actors in the future Verawadina et al., 2019. ...Andhyarnita PratamiSugiarto SugiartoMasduki AhmadCurriculum management is one of the important components in the process of providing education in an educational unit. Therefore, curriculum management should receive more attention as an effort to optimize the quality of education. This study aims to analyze curriculum management in intercultural schools. The focus of this research is the component of curriculum management which consists of the curriculum planning stage, the organizing stage, the implementation stage, and the evaluation stage. This research is research using a qualitative descriptive approach. The data in this study were collected through observation and interviews with principals, teachers, and representatives of curriculum developers. The data that has been collected is then analyzed using the data analysis method according to Milles and Huberman which consists of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study indicate that curriculum management/management in intercultural schools has been implemented by following the stages of curriculum development which include planning, organizing/coordinating, implementing, and evaluating curriculum stages. The implementation of the stages of curriculum development shows that the curriculum management process has been carried out in a good category.... Furthermore, it is known that the use of digital 3D book can motivate students to learn, because in this technological development era students are more interesting with the learning process which use technological-based learning. Then, a research conducted by Idhamani 2020 mentioned that students are more interesting to read a text that available on the smartphone like on the E-Book, because there are a lot of texts which can arise students' interest to read. Furthermore, a research by Ramastuti 2018 showed that the use of social science learning material contained Balinese local wisdom values in social science subject is very effective to be done in order to increase the value of social concern and students' environmental ethics. ...Ni Kadek Rosita DewiAnak Agung Gede AgungThe results of the analysis of the needs for learning media in elementary schools show that teachers do not use innovative learning media during online learning and there is a lack of strengthening the values of local wisdom in the era of globalization. This study aims to develop an E-Book with the values of Balinese local wisdom. This type of research is a development research using the ADDIE Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation model. Data collection used a questionnaire / questionnaire method with data analysis techniques, namely quantitative descriptive analysis. The results of E-Book media validation based on the expert's assessment of the content of social studies subject matter obtained a score of with good qualifications, instructional design experts obtained a score of 100% with very good qualifications, learning media experts obtained a score of with very good qualifications. The results of the individual user test on 3 students obtained a score of with very good qualifications, and the results of the user test through a small group test on 12 students obtained a score of with very good qualifications. Based on the results of product trial data analysis by experts and user subject test results, it is concluded that the E-Book media containing the values of Balinese local wisdom is suitable for use in learning social studies content in grade IV of Elementary Schools. The implication of developing this E-Book requires supporting facilities such as internet access, computers / laptops, cellphones and the ability of teachers or students to access E-Books. Ika KrismayaniMecca ArfaReading literature requires a process of communication between the writer and the reader as an awareness of the constellation of authors. Furthermore, in this digital era, obtaining digital literature has gotten easier. There are indeed various applications for reading digital literature that the public may utilize to meet their reading demands. The suitable reading application and the correct pattern of information retrieval will have a significant impact on the acquisition of literature to be read. This retrieval will have an impact on people's experiences reading digital literature. As a result, the goal of this study is to investigate the society's use of digital literature reading applications in Tulung District, Klaten Regency. The approach used in this study is qualitative. Interviews, documentation studies, and observations had been used to acquire data. Tulung District residents who have utilized digital literary reading programs in their daily lives were interviewed. According to the results of this study, the informants in this study were generally familiar with the various reading digital literature applications. However, Wattpad is the program they use the most to read digital literature. The application provides access to a variety of literature. The informants most commonly access and appreciate literature in the romance category. The results of this study may be utilized to provide a collection of literary reads in the library based on the types and genres of literature that are of public Wahidah Thayib PidoFatrah Dwik Cantika SujitnoThe study discusses the effect that technology can have on a student's reading behavior. Where students now a day spend a lot of time with cell phones. Rapid advances in telecommunications technology, media and information technologies and the widespread development of global information infrastructure transform learning and reading patterns into global paradigms. It was this paradigm that became dominant and effectively became involved in the revolution of information networks, which would later determine the future of national welfare. Technology, however, remains the initial hypothesis before research is carried out. In this method is use qualitative method. Study using qualitative method provided a comprehensive and clear picture of the social situations studied, comparative events from one social to another or from one time to another; or be able to find patterns of connections between certain aspects and others, and be able to find hypotheses and theories. In a study that described the work done by 12 respondents. Based on Moleong, the aim of the writer is to examine how the student's behavior, habits, and perceptions of how technology affects reading habits for them. The purpose of this study is to know whether technology has a major impact on student reading behavior. The results of this study indicate that technology had a positive impact on the interest in reading students, but most students prefer reading nonfiction rather than reading lessons. And technology can has a negative impact on the student as student interest is distracted and they are sedated with the modern technological sophistication of Bursali Rabia YilmazThe aim of this study was to analyze the effect of augmented reality AR applications on reading comprehension and learning permanency and to examine 5th grade students' attitudes towards AR applications. In addition, student opinions about these applications were examined. A mixed method was used with a sample composed of 89 5th grade students 43 girls, 46 boys. The experimental group participated in reading activities using AR applications, while traditional methods were used for the control group. It was found that the experimental group students showed a higher level of reading comprehension and learning permanency when measured on a weekly basis than the control group. The students experienced satisfaction from their participation in AR-based reading activities, and expressed a desire to see similar applications offered in other courses. They also reported low anxiety levels. These qualitative results indicate that AR applications can be used effectively as educational aids for reading-related Al-NafisahRae’d Abdulgader Al-ShormanThis study investigates the reading interests of Saudi EFL teacher–college students’ reading interests in English, the obstacles hindering their reading efforts, the persons who help them choose their reading materials, the factors which determine their choice of reading materials and the reasons why they read. The statistical analysis of the questionnaire returned by 460 respondents revealed that the students have a wide range of reading interests, the top of which are stories, adventure books, books about religion, magazines about the internet, newspaper world events, magazines about computer, magazines about new advances in technology, sports magazines, newspaper local interests, newspaper sports sections, books about the internet, picture magazines, books about computers, novels, poetry, and plays. On the other hand, they are found to dislike books about economics. The findings also showed that the obstacles that hinder their reading efforts are rare visits to the library, inability to get books quickly, unavailability of reading materials, time constraints, lack of local libraries, beliefs of having better things to do than reading, difficulty of reading materials provided by English departments, beliefs that improving reading is not as important as improving other language skills, beliefs that there is no relationship between reading and other language skills, and lack of family interests in reading. Furthermore, the findings revealed that the student choose their reading materials by interest, teacher’s request, the main character, length, literary quality, and cost. They also showed that the students read for improving their language, learning something, improving their academic achievements, keeping in touch with the local, economic, cultural, scientific, and political developments, improving their local status, keeping in touch with what is happening around the world, and entertainment. In addition, the students depend on themselves, their teachers, and their friends for choosing their reading academic performance of students has been shown to be associated with reading ability. Inquiry learning can potentially enhance the reading abilities and interests of students. This study verified this proposition by examining the effects of an inquiry approach to group projects on the reading abilities of primary school students. Using a case study design, an inquiry project-based learning PBL approach, with the collaboration between three types of teachers and the school librarian was implemented to support the development of reading abilities and interests of students in a primary school in Hong Kong. The participants included Primary 4 students, teachers, and parents. Progress in International Reading Literacy Study PIRLS tests were used to evaluate the students' reading abilities; survey questionnaire and interviews were used to examine the participants' perceptions of the inquiry PBL; and the PIRLS survey was used to measure the students' attitudes and self-perceptions. Quantitative and qualitative data analyses showed positive effects on the reading abilities and attitudes of the participating students. Students' attitudes and self-perceived abilities appeared to influence the improvements in reading abilities. Finally, improvements in the students' reading comprehension, reading speed, and vocabulary were perceived. These findings provide evidence and insights to support further implementation of inquiry PBL in primary Ilmu PerpustakaanS BasukiBasuki, S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas Penelitian PerpustakaanS HartinahHartinah, S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka. Berikutdata lengkap tentang Debat Tentang Perkembangan Teknologi Membuat Anak Indonesia Malas Membaca Buku. Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat Aktif Siswa. Gambar Dari : docplayer.info. 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait debat tentang perkembangan teknologi membuat anak indonesia malas membaca buku kontra perkembangan teknologi menyebabkan anak indonesia malas membaca buku - Selamat datang di website kami. Pada kesempatan ini admin akan membahas tentang kontra perkembangan teknologi menyebabkan anak indonesia malas membaca Perkembangan Teknologi Menyebabkan Anak Indonesia Malas Membaca from merupakan seperangkat alat untuk membantu manusia yang berhubungan dengan informasi. Tidak ada lagi alasan waktu terbuang di jalan karena jarak jauh, uang habis untuk membeli buku soal, dan tidak bisa mengerjakan soal. Banyak orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat buruk. kontra perkembangan teknologi menyebabkan anak indonesia malas membaca Perkembangan Teknologi Menyebabkan Anak Indonesia Malas Membaca BukuSelain itu, teknologi juga memberi dampak positif pada pengembangan diri. Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho! Kontra teknologi membuat anak malas membaca buku. Pokoknya, jadi lebih gampang dan efisien deh. Tidak ada lagi alasan waktu terbuang di jalan karena jarak jauh, uang habis untuk membeli buku soal, dan tidak bisa mengerjakan soal. kontra perkembangan teknologi menyebabkan anak indonesia malas membaca kemajuan teknologi, mempermudah siswa untuk mencari materi belajar yang belum diberikan oleh guru mereka, dan itu yang membuat para siswa untuk malas membaca buku karena semuanya sudah tersedia didalam tidak semua remaja sekarang seperti itu ada juga sebagian remaja yang masih. faktor penyebab rendahnya minat membaca di kalangan remaja. Berikut informasi sepenuhnya tentang debat tentang perkembangan teknologi membuat anak indonesia malas membaca itu, teknologi juga memberi dampak positif pada pengembangan teknologi membuat anak malas membaca buku. Dia sudah lupa dengan waktu belajarnya di lebih tertarik dan lebih nyaman dengan menggunakan handphone nya,. Dampak perkembangan teknologi seiring kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam kenyataannya membuat semangat belajar siswa menjadi turun terutama budaya dan minat membaca buku pelajaran sekolah sehingga menimbulkan prestasi hasil belajarnya ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho!Minat baca anak di zaman now sangat memprihatinkan. Perkembangan teknologi pada pendidikan ini turut memberikan manfaat bagi guru dan murid. Karena dampak perkembangan teknologi seiring orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat merupakan seperangkat alat untuk membantu manusia yang berhubungan dengan informasi. Image dari buku sudah sangat tidak baik, mereka akan menganggap semua buku membosankan. Perkembangan teknologi sekarang ini membuat anak anak di yang dapat kami bagikan terkait perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca merriam webster, teknologi merupakan. Jangankan membuka halaman buku, melihat. Dengan perkembangan smartphone ini tidak selalu membuat anak malas membaca buku, karena di era digital ini anak dituntut untuk dapat beradaptasi dengan teknologi saat ini, karena smartphone tidak selalu membawa dampak negatif dilihat dari fungsinya smartphone dapat membawa banyak dampak positif selama kita menggunakannya dengan juga itulah pembahasan tentang kontra perkembangan teknologi menyebabkan anak indonesia malas membaca buku yang bisa kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung pada website aku. biar artikel yg aku periksa diatas memberikan untung jatah pembaca lagi meluap diri yg telah berkunjung di website ini. aku berharap anjuran berawal seluruh kubu bagi pelebaran website ini supaya lebih baik lagi. Selainitu, permasalahan berkurangnya minat membaca tidak hanya dialami oleh siswa di SMP Negeri 11 Gorontalo. Sementara itu di SMA Negeri 5 Gorontalo, Kepala Pengelola Perpustakaan, Yesi mengatakan, bahwa penggunaan gawai menjadi salah satu dampak mengapa siswa malas membaca buku. "Siswa lebih tertarik membaca di gawai ketimbang membaca di buku.
perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku - Selamat datang di web kami. Pada pertemuan ini admin akan membahas perihal perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca Buku Info from hadirnya peralatan teknologi yang canggih membuat anak anak sangat sulit membaca buku dan lalai dengan mainan di tangannya sendiri. Memaksakan anak untuk les ini itu. Ketika berada di daerah yang tidak kita kenal, global positioning system gps memang memberi oase. perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca Teknologi Mengakibatkan Siswa Malas Membaca BukuNamun perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif bagi para generasi muda saat ini. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui tentang “15+ alasan dampak positif perkembangan teknologi modern bagi siswa dalam pendidikan”. Anak zaman now ternyata malas membaca kenapa. Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho! Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan banyak orangtua yang menuntut anak belajar hanya demi angka nilai dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca cukup duduk santai, kita bisa menjelajahi dunia dari sebuah mahasiswa malas baca buku. Dalam kesempatan kali ini rukimid akan berbagi bank soal. Ketika berada di daerah yang tidak kita kenal, global positioning system gps memang memberi teknologi semakin hari semakin meningkat di segala seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Karena dampak perkembangan teknologi seiring kemajuan. Memaksakan anak untuk les ini dari buku sudah sangat tidak baik, mereka akan menganggap semua buku membosankan.1thumbup teknologi, adalah sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi dalam dunia kita, dan dalam. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan memperhatikan banyak orangtua yang menuntut anak belajar hanya demi angka nilai dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Banyak orang yang malas membaca buku karena mereka menganggap semua buku membosankan, image dari sebuah buku sudah sangat perkembangan teknologi membuat anak malas membaca soal biologi pts genap sma kelas 10 k13 tahun 2021. Namun perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif bagi para generasi muda saat ini. Berikut ini ada lima alasan mengapa kamu malas membaca buku, padahal sejatinya buku itu adalah jembatan ilmu, lho!Meningkatnya teknologi yang makin tahun makin meningkat membuat anak muda jaman sekarang sangatlah malas teknologi mengakibatkan anak malas belajar. 20 anak lainnya menyatakan tidak suka membaca buku karena malas melihat tulisan yang ada di buku. Berikut ini adalah alasan mengapa teknologi penting digunakan dalam itulah pembahasan tentang perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah berkunjung di website aku. supaya tulisan yg awak periksa diatas memberikan manfaat bagi pembaca lalu banyak orang yang sudah berkunjung di website ini. beta pamrih anjuran bermula seluruh golongan bagi pengembangan website ini agar lebih baik lagi. buku malas membaca mengakibatkan perkembangan siswa teknologi

Namunperkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif bagi para generasi muda saat ini. Akibat hadirnya peralatan teknologi yang canggih membuat anak anak sangat sulit membaca buku dan lalai dengan mainan di tangannya sendiri. Anak zaman now ternyata malas membaca kenapa. karena Dampak perkembangan teknologi seiring kemajuan dan

- Teknologi memang menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam hidup manusia. Bahkan, hanya dengan mengetikkan kata kunci tertentu, kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi apa pun lewat mesin pencari seperti Google. Namun, sadarkah Anda bahwa kemudahan yang selama ini kita dapatkan dari teknologi justru bisa membuat kita semakin bodoh? Penelitian Betsy Sparrow dari Universitas Columbia, New York, memaparkan bahwa kehadiran mesin pencari ternyata mengubah cara kerja otak kita."Kehadiran Google memang membuat kita dapat menyimpan dan mendapatkan berbagai informasi. Namun, hal tersebut justru menurunkan kemampuan kita untuk mengingat informasi tersebut," papar Betsy. Berikut alasan mengapa teknologi justru menurunkan kemampuan otak kita 1. Menurunkan fokus Ketika berada di daerah yang tidak kita kenal, global positioning system GPS memang memberi oase. Banyak kisah yang menceritakan orang-orang yang selamat berkat GPS saat mereka tersesat, seperti orang-orang yang selamat saat tersesat di Islandia atau seorang pengemudi truk yang berhasil tiba di sebuah cottage di Inggris saat sama sekali tidak tahu arah. Sayangnya, GPS justru menurunkan daya fokus otak kita. Dilansir dari riset yang dipublikasikan oleh Journal of Cognitive Neuroscience 2012, otak kita memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi dalam satu waktu. Nilli Lavie seorang peneliti dari University of London Institute of Cognitive Neuroscience menerangkan bahwa GPS menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. "Saat mata kita tertuju pada layar GPS, maka tingkat fokus kita terhadap keadaan di sekitar berkurang. Inilah yang menjadi penyebab kecelakaan," tambah Nill. 2. Konsentrasi buyar Sains membuktikan bahwa mendengarkan percakapan sepotong-sepotong, misalnya orang yang sedang bicara lewat telepon, ternyata lebih mengganggu daripada mendengarkan orang berkomunikasi secara langsung. Penelitian dari Universitas San Diego, California, menyebut kondisi itu dengan Halfalog keadaan di mana seseorang seperti mendengar percakapan lewat telepon terus-menerus. Seorang psikolog dari Universitas San Diego,California, Veronica Van Galvan, menerangkan bahwa saat kita mendengarkan seseorang berbicara, secara tidak langsung perhatian kita tertuju padanya dan berusaha mengerti konteksnya. "Kondisi inilah yang menjadi penyebab buyarnya konsentrasi kita secara alamiah," katanya. 3. Memperburuk tata bahasa Jika Anda sering melakukan kesalahan dalam menulis typo, bisa jadi Anda telah terserang dampak negatif dari perangkat gadget. Fitur auto correct fitur untuk memperbaiki kesalahan ejaan saat menulis pesan terkadang malah membuat kesalahan dalam penulisan. Otak kita cukup ahli memahami sebuah kata yang keliru menjadi kata yang dimaksud, asalkan huruf pertama dan akhirannya sama. Jadi, kita pun tetap bisa memahami maksud pesan yang disampaikan orang lain kepada kita walau sebenarnya itu sebuah kesalahan penulisan. Typo terkadang bisa menjadi lelucon tersendiri, tetapi terlalu banyak melakukan kesalahan justru pertanda bahwa Anda adalah orang yang ceroboh. 4. Membaca tanpa sadar Apakah Anda pernah membaca berulang sebuah berita lewat aplikasi di ponsel Anda tanpa menyadarinya? Jika ya, berarti daya ingat Anda telah dari ResearchGate, sebuah fakta menunjukan bahwa mereka yang membaca cerita pendek lewat kertas lebih mengingat detail ceritanya dibanding mereka yang membaca lewat gadget. Anne Mangen peneliti dari Universitas Stavanger, Norwegia, percaya bahwa memori otak bekerja lebih maksimal saat menggunakan isyarat fisik, seperti membolak-balik halaman pada buku cetak. "Saat membolak-balik halaman dengan jari,ada semacam dorongan sensoris yang memberi kesan visual saat kita membaca," tambah Anne. 5. Sulit konsentrasi Mungkin Anda berpikir mengatur setelan ponsel ke mode senyap adalah solusi jitu agar kita bisa berkonsentrasi saat bekerja. Sebuah riset para ilmuwan dari Universitas Texas, Austin mengungkap fakta bahwa cara tersebut ternyata tidak berfungsi. Dalam riset tersebut, para ilmuwan meminta beberapa siswa untuk mengerjakan sebuah ujian. Hasilnya, mereka yang mengerjakan ujian dengan ponsel yang berada di ruangan lain ternyata mendapat hasil yang lebih baik dibanding mereka yang hanya menyete ponsel dalam mode senyap. Jadi, walau kita sudah memilih Silent Mode ternyata dalam bawah sadar kita masih tertuju pada ponsel. 6. Malas membaca Sebelum hadirnya video game, anak-anak memilih membaca buku untuk mengisi waktu luangnya. Memang tidak semua video game memiliki efek negatif, ada beberapa jenis games yang mampu melatih konsentrasi, kreativitas, kerja sama, dan kemampuan memecahkan masalah. Namun, sebuah studi yang dilansir dari Educational Psychology menunjukkan fakta bahwa bermain video game memiliki pengaruh kecil untuk kemampuan akademis anak dibanding membaca buku. 7. Mudah percaya hoax Sebelum hadirnya media sosial, kita mendapatkan berita lewat tabloid, koran, atau majalah dengan sumber berita yang kredibel. Kini kehadiran media sosial telah menggantikan semuanya. Sayangnya, sebagian besar berita yang tersebar di media sosial tidak jelas sumber informasinya. Dan kita justru dengan mudah memercayainya. 8. Menurunkan kemampuan membaca emosi Dilansir dari UCLA Newsroom, terlalu sering menggunakan teknologi seperti smartphone dan komputer ternyata melemahkan kemampuan anak untuk membaca isyarat emosi. Disebutkan, anak-anak yang menghabiskan waktunya dengan berkemah di alam bebas tanpa teknologi ternyata lebih mampu membaca komunikasi non-verbal secara signifikan. Kemampuan membaca isyarat emosi tentunya membutuhkan interaksi sosial yang banyak, dan hal ini sulit dicapai jika anak lebih banyak berkutat dengan gadget-nya. 9. Kesulitan bicara Penelitian yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmu Akademik Pediatrik 2017 menemukan fakta bahwa ada kaitan antara perkembangan kemampuan bicara balita dan jumlah waktu penggunaan ponsel. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa 50 persen bayi berusia kurang dari 3 tahun mengalami risiko lambat bicara dalam setiap penggunaan ponsel berdurasi 30 menit. Itu sebabnya para dokter anak di Amerika menyarankan agar bayi di bawah 18 bulan tidak boleh menggunakan gadget sama sekali. Di usia lebih dari 18 bulan, penggunaannya juga harus tetap dibatasi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

LIKC.
  • spgg86vl1l.pages.dev/66
  • spgg86vl1l.pages.dev/369
  • spgg86vl1l.pages.dev/125
  • spgg86vl1l.pages.dev/368
  • spgg86vl1l.pages.dev/40
  • spgg86vl1l.pages.dev/376
  • spgg86vl1l.pages.dev/434
  • spgg86vl1l.pages.dev/393
  • perkembangan teknologi mengakibatkan siswa malas membaca buku